KOMPONEN DASAR ELEKTRONIKA
Komponen elektronika terdiri dari
2 jenis, yaitu komponen pasif & aktif. Komponen pasif adalah komponen yg
dalam pengoperasiannya tidak memerlukan sumber tegangan atau sumber arus
sendiri, sedangkan komponen aktif butuh sumber tegangan untuk bekerja. Baiklah,
kita mulai dengan komponen pasifnya dahulu, antara lain :
1.
Resistor
Sesuai dengan namanya yg berarti
resistansi / hambatan, komponen ini berfungsi untuk menghambat arus listrik.
Resistor terbagi lagi menjadi 2, yaitu resistor tetap dan tidak tetap.
Perbedaannya sederhana, resistor tetap memiliki nilai hambatan tetap sedangkan
resistor tidak tetap memiliki nilai hambatan yg bisa diubah-ubah. Untuk
mengetahui nilai hambatan pada resistor tidak tetap lebih mudah karena sudah
tertera dibadan resistor, sedangkan untuk resistor tetap harus dengan pembacaan
gelang warna pada badannya. Berikut adalah tabel kode warna resistor 4 gelang :
Untuk gelang ke-1 dan ke-2 menyatakan angka dari resistor itu, gelang ke-3 menyatakan faktor pengali (banyaknya nol), dan gelang ke-4 menyatakan toleransi. Contoh :
Untuk gelang ke-1 dan ke-2 menyatakan angka dari resistor itu, gelang ke-3 menyatakan faktor pengali (banyaknya nol), dan gelang ke-4 menyatakan toleransi. Contoh :
Warna
gelang resistor :
Merah
Coklat
Jingga Perak
Nilai
: 2
1
1000 10%
Pembacaannya
: 21000 O
atau 21 KO dengan toleransi 10%
2.
Kapasitor
Kapasitor adalah komponen
elektronika yg memiliki kemampuan kapasitansi yaitu kemampuan untuk menyimpan
dan melepaskan muatan listrik. Seperti halnya resistor, kapasitor juga terbagi
dua yaitu kapasitor tetap dan tidak tetap. Kapasitor dapat dibedakan dari bahan
yg digunakan sebagai lapisan diantaranya lempengan logam yg disebut
dielektrikum. Dielektrikum tersebut dapat berupa keramik, mika, mylar, kertas,
polyester, atau film. Satuan nilai untuk kapasitor adalah farad, untuk
mengetahui nilainya dapat dibaca melalui kode angka pada badannya.
3. Dioda (PN Junction)
Dioda merupakan suatu
semikonduktor yang hanya dapat menghantar arus listrik dan tegangan pada satu
arah saja. Bahan pokok untuk pembuatan dioda adalah Germanium (Ge) dan
Silikon/Silsilum (Si). Dioda terdiri dari :
§
Dioda
Kontak Titik
Dioda ini dipergunakan untuk mengubah frekuensi tinggi menjadi frekuensi rendah.
Contoh tipe dari dioda ini misalnya; OA 70, OA 90 dan 1N 60.
Dioda ini dipergunakan untuk mengubah frekuensi tinggi menjadi frekuensi rendah.
Contoh tipe dari dioda ini misalnya; OA 70, OA 90 dan 1N 60.
Kabel/ Wire Listrik
|
Kabel penghubung (konduktor)
|
|
Koneksi kabel
|
Terhubung
|
|
Kabel tidak koneksi
|
Terputus (tidak terhubung)
|
|
Simbol Resistor
|
||
Resistor
|
Resistor berfungsi untuk
menahan arus yang mengalir dalam rangkaian listrik
|
|
Resistor
|
||
Potensio Meter
|
Menahan arus dalam rangkaian
listrik tetapi nilai resistansi dari 3 titik terminal dapat diatur
|
|
Potensio Meter
|
||
Variable Resistor
|
Menahan arus dalam rangkaian
listrik tetapi nilai resistansi dari 2 titik terminal dapat diatur
|
|
Variable Resistor
|
||
Simbol Condensator (Kapasitor)
|
||
Condensator Bipolar
|
Berfungsi untuk menyimpan arus
listrik sementara waktu
|
|
Condensator Nonpolar
|
||
Condensator Bipolar
|
Electrolytic Condensator (ELCO)
|
|
Kapasitor berpolar
|
Electrolytic Condensator (ELCO)
|
|
Kapasitor Variable
|
Condensator yang nilai
kapasitansinya dapat diatur
|
|
Simbol Kumparan (Induktor)
|
||
Induktor, lilitan, kumparan,
spul, coil
|
Dapat menghasilkan medan magnet
ketika dialiri arus listrik
|
|
Induktor dengan inti besi
|
Kumparan dengan inti besi
seperi pada trafo
|
|
Variable Induktor
|
Lilitan yang nilai
induktansinya dapat diatur
|
|
Simbol Power Supply
|
||
Sumber tegangan DC
|
Menghasilkan tegangan searah
tetap (konstan)
|
|
Sumber Arus
|
Menghasilkan sumber arus tetap
|
|
Sumber tegangan AC
|
Sumber teganga bolak-balik
seperti dari PLN (Perusahaan Listrik Negara)
|
|
Generator
|
Penghasil tegangan listrik
bolah-balik seperti pembangkit listrik di PLN (Perusahaan Listrik Negara)
|
|
Battery
|
Menghasilkan tegangan searah
tetap
|
|
Battery lebih dari satu Cell
|
Menghasilkan tegagan searah
tetap
|
|
Sumber tegangan yang dapat
diatur
|
Sumber tegangan yang berasal
dari rangkaian listrik lain
|
|
Sumber arus yang dapat diatur
|
Sumber arus yang berasal dari
rangkaian listrik lain
|
|
Simbol Meter (Alat Ukur)
|
||
Volt Meter
|
Mengukur tegangan listrik
dengan satuan Volt
|
|
Ampere Meter
|
Mengukur arus listrik dengan
satuan Ampere
|
|
Ohm Meter
|
Mengukur resistansi dengan
satuan Ohm
|
|
Watt Metter
|
Mengukur daya listrik dengan
satuan Watt
|
|
Simbol Lampu
|
||
Lampu
|
Akan menghasilkan cahaya ketika
dialiri arus listrik
|
|
Lampu
|
||
Lampu
|
||
Simbol Dioda
|
||
Dioda
|
Berfungsi sebagai penyearah
yang dapat mengalirkan arus listrik satu arah (forward bias)
|
|
Dioda Zener
|
Penyetabil Tegangan DC (Searah)
|
|
Dioda Schottky
|
Dioda dengan drop tegangan
rendah, biasanya terdapat dalam IC logika
|
|
Dioda Varactor
|
Gabungan Dioda dan Kapasitor
|
|
Dioda Tunnel
|
Dioda Tunnel
|
|
LED (Light Emitting Diode)
|
Akan menghasilkan cahaya ketika
dialiri arus listrik DC satu arah
|
|
Photo Dioda
|
Menhasilkan arus listrik ketika
mendapat cahaya
|
|
Simbol Transistor
|
||
Transitor Bipolar NPN
|
Arus listrik akan mengalir (EC)
ketika basis (B) diberi positif
|
|
Transistor Bipolar PNP
|
Arus listrik akan mengalir (CE)
ketika basis (B) diberi negatif
|
|
Transitor Darlington
|
Gabungan dari dua transistor
Bipolar untuk meningkatkan penguatan
|
|
Transistor JFET-N
|
Field Effect Transistor kanal N
|
|
Transistor JFET-P
|
Field Effect Transistor kanal P
|
|
Transistor NMOS
|
Transistor MOSFET kanal N
|
|
Transistor PMOS
|
Transistor MOSFET kanal P
|
§
Dioda
Hubungan
Dioda ini dapat mengalirkan arus atau tegangan yang besar hanya satu arah. Dioda ini biasa digunakan untuk menyearahkan arus dan tegangan. Dioda ini memiliki tegangan maksimal dan arus maksimal, misalnya Dioda tipe 1N4001 ada 2 jenis yaitu yang berkapasitas 1A/50V dan 1A/100V.
Dioda ini dapat mengalirkan arus atau tegangan yang besar hanya satu arah. Dioda ini biasa digunakan untuk menyearahkan arus dan tegangan. Dioda ini memiliki tegangan maksimal dan arus maksimal, misalnya Dioda tipe 1N4001 ada 2 jenis yaitu yang berkapasitas 1A/50V dan 1A/100V.
§
Dioda
Zener
Dioda
Zener adalah dioda yang bekerja pada daerah breakdown atau pada daerah kerja
reverse bias. Dioda ini banyak digunakan untuk pembatas tegangan. Tipe dari
dioda zener dibedakan oleh tegangan pembatasnya. Misalnya 12 V, ini berarti
dioda zener dapat membatasi tegangan yang lebih besar dari 12 V atau menjadi 12
V
§
Dioda
Pemancar Cahaya (LED)
LED adalah kepanjangan dari Light Emitting
Diode (Dioda Pemancar Cahaya). Dioda ini akan mengeluarkan cahaya bila diberi
tegangan sebesar 1,8 V dengan arus 1,5 mA. LED banyak digunakan sebagai lampu
indikator dan peraga (display).
4.
Transformator
(trafo)
Transformator disingkat dengan Trafo. Trafo terdiri dari dua buah lilitan yaitu lilitan primer dan lilitan skunder. Trafo bekerja berdasarkan sistem perubahan gaya medan listrik, yang dapat digunakan untuk menaikkan atau menurunkan tegangan listrik AC.
Transformator disingkat dengan Trafo. Trafo terdiri dari dua buah lilitan yaitu lilitan primer dan lilitan skunder. Trafo bekerja berdasarkan sistem perubahan gaya medan listrik, yang dapat digunakan untuk menaikkan atau menurunkan tegangan listrik AC.
5.
Relay
Relay adalah saklar (switch)
elektrik yang bekerja berdasarkan medan magnet. Relay terdiri dari suatu
lilitan dan switch mekanik. Switch mekanik akan bergerak jika ada arus
listrik yang mengalir melalui lilitan. Susunan kontak pada relay adalah:
Normally Open : Relay akan menutup bila dialiri arus listrik.
Normally Close : Relay akan membuka bila dialiri arus listrik.
Changeover : Relay ini memiliki kontak tengah yang akan melepaskan diri dan membuat kontak lainnya berhubungan.
listrik yang mengalir melalui lilitan. Susunan kontak pada relay adalah:
Normally Open : Relay akan menutup bila dialiri arus listrik.
Normally Close : Relay akan membuka bila dialiri arus listrik.
Changeover : Relay ini memiliki kontak tengah yang akan melepaskan diri dan membuat kontak lainnya berhubungan.
Nah,
itulah tadi beberapa contoh komponen elektronika yg bersifat pasif. Sekarang
kita beralih ke komponen aktif, diantaranya :
1.
Transistor
Transistor
ada 2 jenis yaitu bipolar & unipolar. Trasistor bipolar memiliki 2 buah
persambungan kutub, sedangkan transistor unipolar hanya memiliki 1 persambungan
kutub saja. Bentuk umumnya terdiri dari 3 kaki yg masing2 diberi nama basis,
kolektor, dan emitor. Untuk mengetahui kaki2nya dapat diketahui dengan
pengukuran menggunakan multimeter, namun agar lebih mudah dapat dilihat pada
data book transistor yg mencantumkan berbagai type transistor serta kaki2nya.
Untuk transistor bipolar terbagi lagi menjadi type PNP & NPN.
TEGANGAN LISRIK | RUMUS TEGANGAN LISRIK |
SUMBER TEGANGAN LISTRIK
Pengertian | Definisi Tegangan Listrik. Tegangan
listrik adalah besarnya beda potensial antara dua titik yang dialiri oleh arus listrik yang diukur dalam satuan volt. Jadi jika
arus itu mengalir, tapi tegangan itu tidak mengalir. Tegangan itu timbul akibat
adanya arus mengalir yang ditahan oleh suatu resistansi dalam suatu rangkaian.
Ini seperti pipa yang bergetar karena adanya air yang mengalir, semakin deras
air mengalir maka tegangan pada pipa juga akan semakin kuat. Satuan tegangan
listrik adalah Volt.
Secara teori dapat dinyatakan bahwa tidak ada arus listrik
maka tidak akan ada tegangan. Memang secara praktek pernyataan itu benar, tapi
yang menjadi pernyataan mengapa pada dua kawat yang terbuka jika diukur
tegangannya ada tetapi arusnya tidak mungkin mengalir karena circuitnya terbuka
(putus). Ini akan saya jelaskan berserta gambar pada bagian pengukuran.
Sumber-sumber Tegangan Listrik. Sumber utama listrik
rumah tangga dan industri di negara ini adalah berasal dari litrik PLN
(Perusahaan Listrik Negara). Ada beberapa industri menggunakan generator hanya
sebagai cadangan jika supply listrik PLN padam. Alasannya sangat sederhana,
yaitu karena listrik PLN jauh lebih murah dibanding dengan menggunakan tenaga
diesel generator. PLN sendiri memiliki bermacam-macam pembangkit, tergantung
kondisi ketersediaan energi daerah yang bersangkutan.
Untuk daerah pegunungan biasanya memanfaatkan air terjun
sebagai sumber tenaga untuk menggerakkan turbin. Atau daerah rendah juga bisa
memanfaatkan bendungan, yang kemudian debit air yang keluar diatur sedemikian
rupa supaya bisa menggerakkan turbin. Batubara juga bisa dijadikan sumber
tenaga listrik, yaitu menjadikannya sebagai bahan bakar pada boiler, uap boiler
bisa menjadi sumber energi gerak pada turbin.
Sebenarnya antara arus dan tegangan sengat terkait erat,
contohnya terkadang kita bingung dengan pernyataan sumber tegangan listrik atau
sumber arus listrik. Menurut saya dua-duanya benar, karena pada saat arus
mengalir maka teganganpun akan ada disana. Yang pasti pada dasarnya yang harus
anda ketahui adalah bahwa arus atau tegangan listrik itu muncul hanya karena
adanya elektron yang bergerak.
Rumus Menghitung Tegangan Listrik. Didalam pelajaran
fisika sederhana rumus umum yang berlaku untuk menghitung tegangan listrik
yaitu arus dikali tahanan. Atau bisa juga didapat dari daya (P) dibagi arus
(I). Jika Seringkali anda mendengar orang PLN bilang daya listrik rumah anda
1300 watt, maka dapat disimpulkan bahwa arus yang bisa mengalir di rumah kita
maksimal sebesar 5,9A atau bulatnya 6A. Makanya pada rumah yang dayanya 1300
watt dipasang MCB nya yang 6A sama pihak PLN, jadi pada saat pemakaian arus
yang lebih dari 6A maka MCB akan turun dan memutuskan sumber arus listrik.
V = P / I
atau
V = I. R
Keterangan :
V : Tegangan listrik (Volt)
I : Arus listrik (Ampere)
P : Daya listrik (watt)
Memang secara ilmu kelistrikan tingkat lanjut, baik arus
kuat atau arus lemah maka akan banyak sekali variasi rumus atau rumus-rumus
turunan hasil pengembangan. Hal itu tergantung kondisi rangkaian yang lebih
komplek. Jadi tidak hanya ada resistor sebagai tahanan, tetapi juga ada
kapasitor, induktor, dioda, transistor dan bahan-bahan semikonduktor lainnya
yang semuanya akan mempengaruhi tegangan listrik yang mengalir pada rangkaian.
Cara Pengukuran Tegangan Listrik. Untuk mengukur
tegangan yang jatuh pada kedua titik tertentu pada rangkaian maka kita
membutuhkan alat ukur yang disebut voltmeter. Alat ini biasanya sudah
terintegrasi dengan alat yang umum dipakai oleh para ahli service barang
elektronik yaitu multimeter (tester). Karena pada multimeter selain mengukur
tegangan, anda bisa juga mengukur tahanan dan arus listrik.
Yang harus anda perhatikan pada alat ukur tegangan
listrik yaitu ada saklar pilih pada multimeter untuk menentukan apakah kita
akan mengukur tegangan ac atau dc. Jadi jangan selektorny pada posisi dc tetapi
anda mengukur tegangan ac. Perhatikan juga angka maksimal tegangan yang
ditunjukkan oleh selector, jangan anda mengukur tegangan 220 volt dengan
selector menunjuk pada angka 50 volt.
Yang pasti dalam melakukan pengukuran tegangan, dua titik
yang anda ukur itu haruslah terdapat komponen elektronika yang memiliki
tahanan. Karena jika anda hanya mengukur dua titik yang terhubung langsung pada
kawat, maka bisa dipastikan tegangan yang jatuh adalah nol (mendekati 0 volt).
Ini sesuai dengan hukum ohm, dimana jika tahanannya 0 ohm maka I x R juga akan
0 volt.
Perhatikan contoh gambar pengukuran pada rangkaian
listrik di bawah :
Gambar Pengukuran Tegangan Pada Rangkaian Listrik
|
Coba perhatikan 3 (tiga) titik pengukuran tegangan
pada gambar rangkaian listrik di atas.
- Untuk
mengukur tegangan supply (tegangan total), letak voltmeternya yang paralel
dengan baterai, karena baterai adalah 9 volt dc, maka hasil pengukuran
pada multimeter juga akan sama.
- Untuk
mengukur tegangan yang jatuh pada tahanan R1, jadi cara mengukurnya
hubungkan positif multimeter dengan titik yang dianggap mempunyai
polaritas yang lebih tinggi (lebih mendekati sumber + batere), jangan
sampai terbalik.
- Untuk
mengukur tegangan yang jatuh pada lampu, jika tahanan dalam dari lampu
tersebut adalah 10 Kohm, maka secara perhitungan tegangan yang jatuh pada
lampu adalah 8,2 volt. Dan tegangan pada R1 adalah 0,8 volt.
Satu lagi contoh rangkaian listrik yang sederhana :
Percobaan mengukur tegangan listrik
|
Jika anda ingin membuktikan kebenaran rumus-rumus atau teori
tentang tegangan listrik, anda bisa melakukan percobaan sederhana di rumah.
Siapkan bahan-bahannya seperti batere, dua buah resistor dan satu buah
multimter. Buatlah rangkaian seperti gambar di atas. Coba lakukan pengukuran
pada masing-masing resistor dan bandingkan dengan hasil pergitungan.
Jika nilai resistor dan tegangan sesuai dengan gambar diatas
maka secara perhitungannya sbb:
Arus yang mengalir : I = 9V / (1K + 2K) = 9V / 3000ohm = 3
miliAmpere
Tegangan pada resistor 1K = 3 mA x 1 Kohm = 3 volt
Tegangan pada resistor 2K = 3 mA x 2 Kohm = 6 volt
Selain menghitung arus terlebih dahulu anda bisa menggunakan
rumus pembagi tegangan, agar cepat mendapat nilai tegangan yang
jatuh pada titik tertentu.
Istilah tegangan yang dikenal di masyarakat yaitu
listrik tegangan tinggi dan listrik tegangan rendah. Secara angka atau
nilai biasanya kita menganggap rendah atau tinggi itu berdasarkan suatu acuan.
Kita sebut nilai ujian 9 tinggi karena nilai 10 adalah nilai maksimal, dan kita
sebut nilai 4 rendah. Jadi sekarang apa acuan suatu tegangan listrik bisa
disebut tegangan tinggi dan tegangan rendah. Menurut saya pribadi listrik
disebut tegangan listrik apabila tegangan di atas 220 volt, karena tegangan ini
bisa berbahaya untuk manusia. Sedangkan listrik tegangan rendah biasanya yang
bersumber dari batere yaitu listrik (1,5 voltdc, 5 volt, 9 volt dan 12 volt).
Tapi dalam istilah PLN saya juga kurang tahu, apakah listrik
dengan tegangan 220 volt itu mereka aggap sebagai tegangan tinggi, karena
setahu saya pada nilai 220 itu merupakan nilai tegangan terendah yang mereka
temui. Baik dari mulai listrik yang keluar dari pembangkit (mungkin ribuan
Megawatt), trafo penurun, hingga gardu-gardu pada jalur distribusi.